Keefektifan play thrapy untuk penanganan stress pasca trauma bencana alam

Abstract

Keefektifan Play therapy sebagai salah satu teknik konseling bagi anak korban bencana, play therapy sesuai dengan tahap perkembangan anak sebagai masa bermain pasca terjadi bencana (PTSD), Terdapat beberapa hambatan yang mungkin terjadi dengan adanya kultur masyarakat pedesaan diantaranya, yaitu: anak belum terbiasa mengekspresikan emosi mereka secara verbal, faktor kultur yang kedua terkait dengan budaya petani yang sangat kental pada masyarakat korban bencana, dimana orangtua jarang mengisi waktunya bermain bersama anak, karena lebih banyak menghabiskan waktu di diladang sehingga kemungkinan menerapkan play therapy cenderung sulit. Namun, karena masyarakat desa sangat terikat dengan lingkungan sekitar terutama teman sebayanya, maka alternatif permainan kelompok teman sebaya dapat dioptimalkan.

Keywords

Penanganan Stress Pasca Trauma (PTSD), Play Therapy

References

  1. Jacob Russell Confer.2013, Toward A Psychotherapy Integration Approach For Complex Post Traumatic Stress Disorder A Critical. Faculty of the Rosemead School of Psychology Biola University.
  2. Kristina Konnath Licsw, Katherine T. Volk, MA. 2006, Understanding Traumatic Stress In Children. The National Centre On Family Homelessness For Every Child, A Chance.
  3. Linda E. Homeyer and Mary O. Morrison, 2012. Play Therapy Practice, Issues, and Trend. Board of Trustees of the University of Illinois.
  4. Levers, Liza Lopes.2012. Trauma Counseling Theoris And Intervention. New York: Springer Publishing Company.
  5. Nutt, D. J. 2009. Posttroumatic StressDisorder: Diagnostik, Manajement, and Treatment. UK. Informa Health Care.
  6. Salwa Mahalle, Gamal Abdul Nasir Zakaria & Aliff Nawi. 2014. Moral Education through Play Therapy. Canadian Center of Science and Education

DOI : https://doi.org//169