The students’ aggressiveness in senior high school based on gender

Abstract

Student has a different level of aggressiveness, this was influenced by various factors one of them is gender. Aims of this research is to examine differences the aggressiveness students based on gender. The method was ex post facto with a 2 groups design. Thepopulation is 566 and samples were 234 students. Sampling technique used stratified random sampling.The instrument usedAggressiveness Scale, with reliability scoreis 0,936. Data were analyzed by using the descriptive statistics and anova. The results of this research show that there is a significant difference of aggressiveness in terms of gender. The implication of this research can be used as students need assessment to make improvement a program of guidance and counseling.

Keywords

aggressiveness, gender, student

References

  1. Aldrich, N. J., & Tenenbaum, H.R. (2006).“Sadness, Anger, and Frustation: Gendered Patterns in Early Adolescents’ and Their Parents’ Emotion Talk”. Sex Roles, 55(11-12): 775-785.
  2. Alford, S. M. (2000). “A Qualitative Study of the College Social Adjusment of Back Students from Lower Socioeconomic Communities”. Journal of Multicultural Counseling and Development. 28 (1): 2-15.
  3. Aresa, V., Nirwana, H., & Bentri, A. (2016).“Komunikasi Interpersonal Anak dan Orangtua Ditinjau dari Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan Orangtua dan Daerah Tempat Tinggal Serta Implikasinya Pada Bimbingan dan Konseling”.Jurnal Konselor. 5 (3): 139-150.
  4. Atkinson, R. T., Atkinson, R. C., & Hilgard, E. R. (1983). Pengantar Psikologi. Jakarta: Erlangga.
  5. Aulya, A., Ilyas, A., & Ifdil, I. (2016). “Perbedaan Perilaku Agresif Siswa Laki-laki dan Siswa Perempuan”.Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia, 2(1): 91-97.
  6. Aziz, R., & Mangestuti, R. (2006). “Pengaruh Kecerdasan Intelektual (IQ), Kecerdasan Emosional (EI) dan Kecerdasan Spiritual (SI) Terhadap Agresivitas Pada Mahasiswa UIN Malang”. Jurnal Penelitian dan Pengembangan, 1(1): 1-10.
  7. Berry, J. W., Poortinga, Y. H., Segall, M. H., & Dasen, P. R. (2002). Cross-Cultural Psychology: Research and applications. New York: Cambridge University Press.
  8. Budiarti, D. (2015). “Disiplin Belajar Siswa Ditinjau dari Jenis Kelamin, Budaya, dan Penghasilan Orangtua serta Implikasinya bagi Bimbingan dan Konseling di SMA Se-Dharmasraya”. Tesis tidak diterbitkan. Padang: Program Pascasarjana UNP.
  9. Darmayanti, N. (2008). “Meta-Analisis: Gender dan Depresi Pada Remaja”. Jurnal Psikologi, 35(2): 164-180.
  10. Devi, S. (2016). “Orang Rejang dan Hukum Adatnya: Tafsiran atas kalpeak ukum adat ngen ca’o kutei jang kabupaten Rejang Lebong”. Jurnal Antropologi: Isu-isu Sosial Budaya,18 (1): 39-50.
  11. Diana, R. R., &Retnowati, S. (2009). “Komunikasi Remaja-Orangtua dan Agresivitas Pelajar”.Jurnal Psikologi, 2(2): 141-150.
  12. Fadila, R. (2013). “Hubungan Identitas Sosial dengan Perilaku Agresif pada Geng Motor”.Psikologia: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi, 8(2): 73-78.
  13. Garaigordobil, M., Maganto, C., Pérez, J.I., & Sansinenea, E. (2009). “Gender Differences in Socioemotional Factors During Adolescence and Effects of a Violence Prevention Program”. Journal of Adolescent Health, 44(5): 468-477.
  14. Geen, R., G & Donnerstein, E. (1998). Human Aggression: Theories, research, and implications for social policy. San Diego: Academic Press.
  15. Hasgimiati, Nirwana, H., & Daharnis. (2017). “Perhatian Orangtua dan Motivasi Belajar Siswa yang Berlatar Belakang Melayu dan Jawa”. Jurnal Bimbingan dan Konseling, 6(2): 130-142.
  16. Herawati, A. A., Dharmayana, I., & Sholihah, A. (2014).“Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan Perilaku Agresif Siswa Kelas X TM (Teknik Mesin) SMKN 2 Kota Bengkulu”.Doctoral Dissertation, Bengkulu: Universitas Bengkulu.
  17. Ilahi, R., Syahniar & Ibrahim, I. (2013).“Faktor Yang Mempengaruhi Pelanggaran Disiplin Siswa dan Implikasinya Terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling”.Jurnal Ilmiah Konseling, 2(2): 20-25.
  18. Kartono, M. (2005). “Perbandingan Perilaku Agresif Antara Remaja yang Berasal dari Keluarga Bercerai dengan Keluarga Utuh”.Jurnal Psikologi, 3(1): 1-18.
  19. Koeswara, E. (1988). Agresi Manusia. Bandung: Eresco.
  20. Krahe, B. (2005). Perilaku Agresif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  21. Little, T. D., Henrich, C. C., Jones, S. M., & Hawley, P. H. (2003). “Disentangling the ‘whys’ from the ‘whats’ of Aggressive Behavior”. International Journal of Behavioral Development,27 (2): 122-133.
  22. Maharani, O. P., & Andayani, B. (2003).“Hubungan Antara Dukungan Sosial Ayah dengan Penyesuaian Sosial Pada Remaja Laki-laki”.Jurnal Psikologi, 30(1): 23-35.
  23. Mahmudah, D. (2012). “Representasi Perempuan Pada Teks Kekerasan Dalam Rumah Tangga”. Jurnal Studi Komunikasi dan Media, 16(2): 137-150.
  24. Masum, R., & Khan, I. (2014). “Examining the Relationship between Emotional Intelligence and Aggression among Undergraduate Students of Karachi”. Educational Research International, 3 (3): 36-41.
  25. Mufrihah, A. (2014).“Implikasi Prinsip Bimbingan dan Konseling Terhadap Kompetensi Multikultural Konselor”.Jurnal Pelopor Pendidikan, 7 (1): 73-85.
  26. Novita, E. (2017).“Perbedaan Agresivitas Ditinjau dari Pola Asuh Orangtua”.Analitika, 4(2): 53-60.
  27. Paiesa, R. (2017). Resiliensi pada Remaja Hamil di Luar Nikah. (Doctoral Dissertation, Universitas Mercu Buana Yogyakarta).
  28. Pratama, R., Syahniar & Karneli, Y. (2016).“Perilaku Agresif Siswa Dari Keluarga Broken Home”.Jurnal Konselor, 5(4): 238-246.
  29. Prayitno. (2012). Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang: FIP Universitas Negeri Padang.
  30. Rahman, A. K. M. R. (2009). “Cultural Differences in Aggression: a Case Study in Bangladesh”. Journal Life Earth Sci, 3 (4):43-46.
  31. Ramirez, J. M. (2015). “Justification of Aggression in Several Asian and European Countries with Different Religious and Cultural Background”. International Journal of Behavior Development, 31 (1):9-15.
  32. Santrock, J. W. (2003). Live-Span Development: Perkembangan Masa Hidup. Jakarta: Erlangga.
  33. Santrock, J. W. (2007). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.
  34. Sawalkar, V. S. (2015). “A Comparative Study on Aggression and Emotional Intelligence among College Students of Rural and Urban Area”. The International Journal of Indian Psychology, 2 (2): 12-18.
  35. Shaffer, D. R. (2005). Social and Personality Development. Belmont, California: Thomson Wadsworth.
  36. Supriatna, M., & Budiman, N. (2009). Bimbingan Karier di SMK.Dalam e-book.
  37. Suwondo, B. (1979). Adat dan Upacara Perkawinan Daerah Bengkulu. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
  38. Syahadat, Y. M. (2013). “Pelatihan Regulasi Emosi untuk Menurunkan Perilaku Agresif pada Anak”.Humanitas Jurnal Psikologi Indonesia, 10 (1): 19-36.
  39. Winarlin, R., Lasan, B. B., & Widodo, W. (2016).“Efektifitas Teknik Sosiodrama Melalui Bimbingan Kelompok Untuk Mengurangi Perilaku Agresif Verbal Siswa SMP”.Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, 1(2): 68-73.

DOI : https://doi.org/10.29210/2018150